Sebuah tempat, banyak cerita…
Pulau Labengki, yang terletak di Desa Labengki, Kecamatan
Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Yang terkenal
dengan pemandangan Lanscapenya yang disebut-sebut sebagai miniature raja ampat.
Sebuah tempat dengan pengalaman yang luar biasa…
Kami merencanakan trip ini dengan tiba-tiba yaitu berangkat
ke kota kendari di hari ke-2 lebaran di tahun 2015 ini. Kami bertujuh, yaitu
saya, ovhy, Rhaya, kak ari, kak asri, Arfah, dan kak jiet. Namun Kami hanya
berenam berangkat dari Makassar karena kak jiet sudah lebih dulu pulang ke
kendari yang merupakan kampong halamannya. Nah maka dengan tujuan itulah kami
menumpang tinggal dirumahnya yang terletak di kota kendari..
Awal kami datang dihari kedua lebaran yang jelas-jelas
kendari sangat sepi, Mendarat di Bandara Haluoleo, Hal yang kusuka dari bagian
timur Indonesia yaitu minimal bandaranya memiliki nama yang begitu eksoitis.
Setelah dijemput oleh kak jiet dan temannya Raden (cewek)
hahhaa yang akhirnya mempelopori kata
SAPI yang menjadi panggilan kesayangan kami… Berawal dari sy, rhaya, ovhy yang
semobil dengan kak jiet yang di kemudikan raden, dan kak ari, kak asri dan
arfah yang naik mobil rental dari bandara, tapi karena niat ingin membawa kami
jalan-jalan raden berkeliling sambil diikuti mobil rental yang membawa
teman-teman, emang sopirnya yang resek yang langsung mau mengantar pada
ketempatnya, yang akhirnya membuat raden meledak,, yang awalnya kami kira kami
yang berisik dan dia hanya diam tapi ternyata anaknya gokil.. sambil berumpat
ke sopirnya, “ jangan jadi sopir klo tidak mau mengantar keliling, jadi cleaning
service ko bersihkan tai kucing sana, SAPI!!” hahahhaa mendengar umpatan
kekesalannya itu kami sempat terdiam sambil bertatapan tapi langsung tertawa
ngakak bersama-sama,, disitulah berawal kami saling memanggil satu sama lain
dengan panggilan mesra “ SAPI “ hahaha dan sahabat layaknya memang seperti itu,
saling memaki dan menegur tapi tak sampai marah apalagi kena dihati…. Hahaha sekedar
intermeso..
Perjalanan panjang membuat kami tak lelah begitu saja, tapi
kami malah menghabiskan malam di tempat karoke,, hahaha karoke remang-remang
yang ada di depan pantai di udara terbuka dengan layar tancap yang memancarkan
lirik karoke yang akan kami nyanyikan hahaha dan tiap meja di gilir 2 lagu
hahahhahaa…..
setelah lelah bernyanyi dan mencari makan kami dan beristirahat
untuk mempersiapkan hari esok kami akan kemana hahahhaaa….
Dipagi hari kami sudah siap-siap bangun untuk menempuh
perjalanan panjang menuju ke tempat-tempat yang sudah menjadi list kami..
Yang menjadi pertama yaitu Air Terjun Moramo yang terletak
di kawasan Hutan Suaka Alam tanjung peropa, Desa Sumber sari Kecamatan Moramo
kabupaten konawe selatan di Sulawesi
tenggara dan merupakan air terjun bertingkat (Cascade) yang sangat indah dengan
ketinggian sekitar 100 meter yang terdiri dari 7 tingkatan utama, 60 tingkatan
kecil yang seperti kolam. Untuk sampai ke air terjun moramo dari kota kendari
membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan jalur darat. Untuk bisa sampai di air
terjun moramo kami menggunakan kendaraan seperti mobil atau motor yang bisa di
sewa.
Abaikan saja patung pancoran ini, tapi coba lihat tangga yang harus kami lewati dan pemandangan dibelakangnya hahaa... |
Setelah dari air terjun moramo, kami melanjutkan ke pulau
senja, yang merupakan jalur pulang kami ke kota kendari,, namun karena hari
yang mendekati sore, kami nekat menyewa kapal untuk bisa sampai kesana walau
katanya hanya bisa sampai jam 4 sore oleh karena air yang ditakutkan akan
surut. Pulau ini disebut pulau Senja, membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan
kapal Speed boat untuk bisa sampai kesana. Dengan pemandangan pantai windonu
yang sangat indah di sertai pulau kecil yang banyak disekitar pulau senja.
Di
puncak pulau senja juga bisa menjadi tempat tracking bagi teman-teman yang
ingin melihat pemandangan pulau senja dari atas ditemani bebatuan cadas dan
yang pastinya pemandangan luar biasa. Namun sy, ovhy dan kak jiet memilih
freedive disekitar pulau walau hanya sebentar karena arus atas dan arus bawah
yang cukup kencang.
Begitu banyak orang yang datang berkunjung dipulau senja
pada hari minggu, yang dapat diambil kesimpulan bahwa ini merupakan salah satu
tempat wisata favorit warga kendari yang ingin sedikit refresing, namun
ingatlah kawan, berwisatalah jangan sampai merusak alam sekitar apalagi dengan
membuang sampah sembarangan terutama dilaut. Setelah waktu yang ditentukan kami dijemput
oleh kapal, dan kembali kedarat untuk beristirahat dan mempersiapkan diri kita
ke pulau labengki keesokan harinya.
Kami sudah janjian akan join dengan open trip yang diadakan
anak-anak backpacker kendari dengan konstribusi 300ribu/org bersama teman-teman
sultraveler_kendari bahkan ada juga teman-teman dari Makassar Backpacker seperti kak yus dan kawan-kawan yang terpisah rombongan dari kami padahal sama-sama dari makassar, juga banyak kawan-kawan dari Bau-bau bahkan wakatobi, dan
om perdo yang dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sehingga kami
sekitar hampir 40 orang lebih yang datang jauh-jauh ingin menikmati keindahan Pulau Labengki.
Dengan menempuh waktu kurang lebih 5 jam dengan
kapal besar kami menuju ke pulau labengki, dengan ombak yang cukup bersahabat
dan cuaca yang cerah kami begitu menikmati perjalanan kami yang bahkan
diberikan bonus bisa melihat imigrasi lumba2 ditengah lautan luas yang
beratraksi bebas mendekati kapal kami.
Sesampainya kami di pulau labengki, yang ternyata banyak
penduduk didalamnya dengan rumah-rumah yang berjejer tertata rapih yang
berlatarkan pemandangan laut yang luar biasa bahkan air yang bening bagai
cermin.
Melihat itu semua jiwa kami yang sudah berjauh-jauh datang tak mungkin
mau hanya berduduk manis saja, semuanya dibagi-bagi menjadi beberapa tim untuk
tinggal di rumah penduduk.
Setelah sedikit beres-beres dan mencari pengisi
perut yang sudah disediakan penduduk dengan seadanya, kami mendengar kabar
bahwa rencana ke teluk cinta ditunda besok, makanya kami bertujuh berinisiatif
untuk jalan-jalan berkeliling dan pergi menuju mercusuar pulau labengki.
Ditemani segerombolan anak-anak penduduk labengki, kami berjalan melewati
pinggiran pantai, hutan hingga naik di bebatuan karst.
Mendengar cerita-cerita
rakyat mengenai mitos-mitos yang diceritakan anak-anak kecil pulau labengki
bahwa mercusuar pulau labengki ada hantu noni-noni belandanya yang tidak
memperbolehkan orang naik hingga kepuncak mercusuar, hahaha lucu melihat
ekspresi anak-anak kecil yang ketakutan melihat kami ingin naik ke mercusuar, tapi karena menghormati
dan tak ingin terjadi hal-hal yang tak diinginkan maka kami hanya sekedar berfoto di batas tangga.
Dimalam hari setelah makan malam, ternyata anak-anak suku
bajo mempunyai kebiasaan membuat pesta dengan berjoget dengan music ala mereka
sendiri.. hampir seperti poco-poco tapi ini berbeda karena ada gerakan
tersendirinya.
Keesokan harinya, Kami sudah bersiap-siap menuju teluk cinta
dan puncak labengki.
Membutuhkan sekitar 10 menit dari pulau labengki tempat
kita menginap untuk sampai di teluk cinta mengunakan kapal besar karena
mengangkut kami yang lumayan banyak.
Disebut teluk cinta karena jika dilihat
dari atas bibir pantainya melingkar membentuk hati yang besar. Jika dari bibir pantai
teluk cinta membutuhkan waktu sekitar 15 menit agak tracking dengan bebatuan
cadas untuk bisa sampai ke puncak labengki,
Puncak labengki ini sering disebut
sebagai miniature raja ampat,karena jika kita berada dipuncak labengki memiliki
landscape dengan hamparan lautan luas dan beberapa pulau-pulau kecil dengan
bebatuan karst dan pepohonan yang menghiasinya berada ditengah-tengah lautan
luas nan biru lautan labengki ini.
Sekitar lautan teluk cinta dan labengki memiliki terumbu
karang yang sangat luar biasa, seperti soft coral ataupun hard coral yang padat
sudah dapat ditemui dengan hanya berjarak kurang lebihh 5 – 10 meter dari tepi
pantai. Namun kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pemahaman
menjaga kelestarian bawah laut masih kurang, sehingga banyak kami temui soft
coral ataupun hard koral yang hancur entah karena terkena fins ataukah
diinjak-injak. Perlu kita sadari akan satu hal bahwa, selama satu tahun
rata-rata karang hanya dapat menghasilkan batu karang setinggi 1 cm saja. Jadi
bayangkan jika kita merusak karang yang tingginya 100cm itu membutuhkan waktu
100 tahun lagi baru bisa tumbuh dan kembali seperti itu lagi. Perlu kesadaran
tinggi bagi kita yang mengaku diri kita traveler agar kita tidak hanya
menikmati tapi ikut juga menjaga kelestarian alam kita.
Tak puas hanya menikmati 2 hari 1 malam di labengki maka
kami berencana untuk camp di Pulau Al_namira, labengki kecil, konawe utara yang
ditempuh sekitar 15 menit dari pulau labengki. Kami bertujuh dan ketua backpacker
kendari kak chiwank akan menginap 1 malam dipulau tak berpenghuni ini bermodalkan tenda dan peralatan masak serta ransum yang telah kami siapkan, yang
kemudian terlihat seperti private island bagi kami.
Malam yang begitu panjang terasa di pulau Al_namira ini yang terdengar hanya
debura ombak, hembusan angin yang berbunyi seperti siul ketika menyentuh
bebatuan karst dan langit malam yang bertabur bintang membuat kami lebih
memilih mengelar plesit untuk baring diluar sedikit bercerita dengan sedikit baper karena sambil memandang langit
bertabur bintang hehee… hingga langit sudah mulai ditutup oleh awan hitam
barulah kami masuk dan memilih tidur ditenda.
Keesokan paginya, kami sudah bangun menikmati pagi bagai
memiliki kolam renang raksasa besar di depan rumah kami,, bercanda gurau,
menbanyol satu sama lain sambil sedikit benyanyi-nyanyi lagu-lagu daerah
hahahhaa…
setelah itu kami memilih kembali lagi ke teluk cinta tapi dengan bersnorkling kesana, tapi karena ada diantara kami yang tidak bisa berenang malah memilih tracking tapi dengan tetap saling menjaga satu sama lain kami kembali menuju puncak labengki tapi kali ini yahh dengan dandanan yang agak sedikit bagus dibanding pertama kali kami kesini. Tapi bukan hal yang gampang bersnorkling dilautan bebas ini, banyak bintang laut yang perlu diwaspadai seperti lion fish, bulu babi, ular laut, karang api dan lain-lain. Bahkan terasa saat kami melewatinya airnya tiba-tiba panas tapi tak berjarak 1 meter air laut sudah terasa sangat dingin. Itu menunjukan klo kami sudah berenang dilautan lepas hahahhaa…
pengalaman luar biasa yang tak tergantikan. Setelah puas berfoto-foto lalu kami pulang dan memilih bersiap-siap menunggu kapal untuk bisa kembali ke kota kendari, namun ternyata kapal yang ditunggu tak kunjung datang. Maka terpaksa kak chiwank memilih ke pulau seberang mengunakan kapal nelayan. Dan kemudian datanglah kapal nelayan itu yang yahh sungguh luar bisa hahaha kapal yang seperti sampan tanpa kaki katinting tanpa penutup diatasnya dan kemudian kami naik diatasnya hahaha kami berdelapan dengan ditambah 3 orang lagi pemilik kapal yang akhirnya berjumlah 11 orang dan kami harus menempuh perjalanan itu sekitar 3 jam… ohh God hahaha.. tapi bersyukur hari itu air sangat tenang bahkan tak ada ombak sama sekali, tak bisa dibayangkan jika laut berombak apa yang akan terjadi pada kami hahahaha…. Setelah sampai di daratan kami masih harus naik kendaraan mobil sekitar 2 jam untuk dapat sampai di pulau kendari bahkan kembali ke makassar dengan tanpa kurang suatu apapun…
Perjalanan yang panjang dan mencengkram, membuat kami sadar bahwa saat melakukan perjalanan kita harus menjaga sopan santun dan segala tutur kata kita, karena setiap daerah memiliki tata krama dan mitos yang harus kita hormati sebab sesuatu yang indah tak didapatkan dengan mudah perlu banyak perjuangan yang setimpal untuk semua keindahan itu.
setelah itu kami memilih kembali lagi ke teluk cinta tapi dengan bersnorkling kesana, tapi karena ada diantara kami yang tidak bisa berenang malah memilih tracking tapi dengan tetap saling menjaga satu sama lain kami kembali menuju puncak labengki tapi kali ini yahh dengan dandanan yang agak sedikit bagus dibanding pertama kali kami kesini. Tapi bukan hal yang gampang bersnorkling dilautan bebas ini, banyak bintang laut yang perlu diwaspadai seperti lion fish, bulu babi, ular laut, karang api dan lain-lain. Bahkan terasa saat kami melewatinya airnya tiba-tiba panas tapi tak berjarak 1 meter air laut sudah terasa sangat dingin. Itu menunjukan klo kami sudah berenang dilautan lepas hahahhaa…
pengalaman luar biasa yang tak tergantikan. Setelah puas berfoto-foto lalu kami pulang dan memilih bersiap-siap menunggu kapal untuk bisa kembali ke kota kendari, namun ternyata kapal yang ditunggu tak kunjung datang. Maka terpaksa kak chiwank memilih ke pulau seberang mengunakan kapal nelayan. Dan kemudian datanglah kapal nelayan itu yang yahh sungguh luar bisa hahaha kapal yang seperti sampan tanpa kaki katinting tanpa penutup diatasnya dan kemudian kami naik diatasnya hahaha kami berdelapan dengan ditambah 3 orang lagi pemilik kapal yang akhirnya berjumlah 11 orang dan kami harus menempuh perjalanan itu sekitar 3 jam… ohh God hahaha.. tapi bersyukur hari itu air sangat tenang bahkan tak ada ombak sama sekali, tak bisa dibayangkan jika laut berombak apa yang akan terjadi pada kami hahahaha…. Setelah sampai di daratan kami masih harus naik kendaraan mobil sekitar 2 jam untuk dapat sampai di pulau kendari bahkan kembali ke makassar dengan tanpa kurang suatu apapun…
Perjalanan yang panjang dan mencengkram, membuat kami sadar bahwa saat melakukan perjalanan kita harus menjaga sopan santun dan segala tutur kata kita, karena setiap daerah memiliki tata krama dan mitos yang harus kita hormati sebab sesuatu yang indah tak didapatkan dengan mudah perlu banyak perjuangan yang setimpal untuk semua keindahan itu.
Lelah yang teramat sangat ketika akhirnya kami kembali ke
kendari namun semua hal itu terbalaskan dengan segudang foto-foto kami yang
luar biasa.
Labengki mengajarkan banyak hal, kembali mengenal
orang-orang baru, belajar berbaur dengan kehidupan masyarakat penduduk disana,
bercerita dan berbagi pengalaman.
Satu hal bahwa, Sebuah perjalanan adalah mengenai sebuah
cerita. Traveling bukanlah sebuah perjalanan yang kosong tapi sebuah perjalanan dengan penuh pembelajaran dan membuat kita lebih mengenal tantang hidup dan lebih bijaksana, Hal yang rugi adalah jika kamu menikmati sendiri perjalananmu tanpa berbagi dengan orang lain. Tapi dengan berbagi bisa membuka wawasan dan pemahaman orang lain mengenai dunia yang tak kecil ini, bahwa ada dipelosok timur indonesia memiliki salah satu tempat seindah Pulau Labengki.
_Bagi kamu yang mengaku Traveler, Sebelum mewujudkan impianmu untuk ke Raja Ampat sebaiknya, Kamu sudah datang bermain-main di miniatur Raja Ampat, Pulau Labengki_
mantap artikelnya admin…
ReplyDeletesalut
Labengki Island , Paradise Real Nature Indonesia
http://zonangopi.blogspot.com/2016/07/labengki-island-paradise-real-nature.html
Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di blog ini...
Deletesemoga dapat menginspirasi kawan :)
Yuk Liburan seru ke Pulau Labengki bersama PT. Labengki Nirwana Resort
ReplyDelete0823-4428-899 / 0811-4030-712
http://www.labengki.co.id/
menarik banget ceritanyaa kak. jadi pingin liburan ke Pulau Labengki heheh
ReplyDeleteAminn.. semoga yang diharapkan untuk kesana dapat terlaksana segera ya,, tempatnya bagus kok, dijamin ngk rugi.
Deletetermiakasih sudah berkunjung.